Kadis Pariwisata Geram, saya akan bongkar jembatan PRPM di Tarumajaya. Tarumajaya, Lain dahulu lain sekarang, Keberadaan kawasan Pusat pe...
Kadis Pariwisata Geram, saya akan bongkar jembatan PRPM di Tarumajaya.
Tarumajaya, Lain dahulu lain sekarang, Keberadaan kawasan Pusat pendaratan Ikan (PPI) Paljaya jauh berbeda dari sebelumnya, dengan luas 7,4 Ha, lahan milik pemda kabupaten bekasi , menjadikan wilayah pesisir pantai dan wisata bahari serta Jembatan Cinta di Tarumajaya, menjadi salah satu tujuan wisata bagi muda mudi serta masyarakat sekitar.
Berawal dari tujuan positip dan di pasilitasi oleh Pemerintah pusat, saat ini telah di bangunnya Jembatan, sebagai Pusat restorasi pembelajaran Mangrove (PRPM) sehingga menarik Minat warga Tarumajaya khususnya dan masyarakat sekitar Kabupaten Bekasi pada umumnya.
Akan tetapi kehadiran Jembatan PRPM (Jembatan Cinta- sebutan warga), mendatangkan persoalan baru di lingkungan Kawasan PPI Paljaya terkait pengelolaan dan pengurusan Kawasan wisata yang saat ini ramai dikunjungi warga.
Gara gara sengketa pengurus perparkiran dan pengelola kawasan PPI Paljaya, beberapa elemen masyarakat ikut terlibat didalamnya, diantaranya Ikatan Putra Daerah (Ikapud) Paljaya, Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) bentukan Masyarakat dan bentukan Dinas Pariwisata, Badan usaha milik Desa (Bumdes) serta kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) dan ada beberapa kelompok lainnya lagi yang telah mengklaim mempunyai kepentingan di Kawasan PPI Paljaya.
Permasalahan ini yang membuat geram dinas Perikanan dan kelautan serta Dinas Pariwisata kabupaten bekasi.
Akhirnya melalui sebuah acara sosialisasi kepengurusan pengelolaan wilayah kawasan PPI Paljaya, di Aula kantor Kecamatan Tarumajaya, Kepala Dinas Pariwisata dengan Nada tegas menyampaikan.
"Saya akan membongkar jembatan cinta dan menutup semua akses jalan masuk menuju taman wisata mangrove bila kelompok kerja dan organisasi lainya yang terlibat dalam pengelolaan Jembatan PRPM tidak bisa bersinergi", kata Agus trihono, dihadapan peserta rapat, selasa (23/5)lalu.
Semua peserta rapat terdiam sesaat, namun pada akhirnya, sekali lagi di tegaskan oleh Agus Trihono, dirinya berharap agar semua pihak dapat ambil bagian untuk mengelola kawasan PPI Paljaya, yang saat ini sudah menjadi objek wisata bahari dengan PRPM atau jembatan Cinta untuk dapat dikelola dengan baik, tidak saling berebut dan tetap dalam naungan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku.
"Adanya pertemuan kali ini, agar semua pihak tidak saling berebut kue, harus dalam koridor peraturan dan perundang-undangan yang berlaku", paparnya.
Dari Pantauan media , hasil dari Pertemuan tersebut akhirnya mendapatkan satu keputusan bahwa secara "Manajemen Bumdeslah yang telah berbadan hukum" ditunjuk dan sepakat sebagai penanggungjawab pengelolaan kawasan ekowisata dan Jembatan PRPM di PPI Paljaya Segara jaya.
Acara sosialisasi pengelolaan kawasan ekowisata Paljaya, di hadiri oleh, Kepala Dinas Pariwisata H.Agus Trihono, Kabid dan Kasi dinas kelautan, kabid kelembagaan Dinas Pariwisata, sekcam Tarumajaya H.Nurdin R.Sag.Mpsi, unsur Muspika, perwakilan Pjb Muara tawar, Ketua RT Paljaya Markodih, elemen masyarakat, Ikapud, Bumdes, Pokdarwis, Pokmaswas Hiu dan undangan lainnya.
Terpisah Mardanih pengurus Bumdes segara jaya didampingi RT Markodi, kepada media menuturkan, setelah adanya keputusan hari ini, natinya akan kita lakukan pendekatan persuasif kepada para remaja Paljaya, Ikapud, Pokmaswas dan Pokdarwis.
"Terimakasih kepada pemerintah, khususnya Dinas terkait yang telah memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada Bumdes secara manajemen untuk mengelola wilayah kawasan ekowisata di Paljaya", terangnya.
Dikatakan juga olehnya, pengelolaan kawasan ekowisata akan dibentuk unit unit pengelolaan agar tercipta suasana yang aman dan nyaman bagi para pengunjung.
"Ya, nantinya akan di bentuk Unit unit, untuk pengelolaan dalam bidang Perparkiran, keamanan, keselamatan, keindahan dan kebersihan", pungkasnya.
COMMENTS